Kamu tahu malam ini memang ramai
Penuh dengan pemuda-pemudi yang sedang bercakap-cakap
Bercerita tentang apa saja
Tertawa terbahak-bahak sampai menganggu pengunjung lainnya
Musik yang diputar
Menambah ramai suasana menjadi makin ramai
Mungkin ini namanya suasana syahdu
Kamu yang dibalik laptop
Dan aku yang sedang mencoba mencari celah untuk melirikmu
Entah aku yang sedang syahdu
Atau kita yang teralihkan oleh gadget ini
Musik terus berganti
Suasana semakin syahdu
Kamu, Aku, dan Kita menikmatinya
Dan kamu menyanyikan beberapa penggalan liriik lagu tersebut
Kamu bilang kegiatan ini membunuh waktu sendiri
Kamu terus menyanyikan penggalan lirik lagu
Kita mendengar mereka yang sedang saling cerita
Kita saling bertatapan dan saling menertawakan
Kamu tahu, terkadang hal-hal itu sangat menyenangkan
Menertawakan hal yang tidak penting
Sampai kita terlarut oleh waktu
Tanpa gadget, telepon dari yang misterius, dan sejenisnya
Sabtu, 27 Juni 2015
Jumat, 15 Mei 2015
Hati di tengah malam
malam yang semakin larut, membuat hati semakin carut-marut.
hati menjadi perih karena malam yang semakin larut.
perih karena luka. Ya, luka yang berupa kenangan.
kenangan yang datang secara tidak berurut.
membuat hati tidak karuan.
kenangan itu membuat....
meneteskan beberapa air mata yang dilanjutkan tangisan.
dalam tangisan itu terselip jeritan-jeritan.
mengenai keegoisan, keinginan, dan kewajiban.
ada suatu candu dalam kenangan.
membuat hati semakin tidak karuan.
mungkin ini penyebab rasa perih itu.
rasanya seperti asap rokok.
berbau wangi dan menempel di tubuh.
kurang lebih itulah candu.
hati semakin perih kembali, ketika mata memejamkan mata.
terlintas beberapa kenangan yang ingin diulang kembali.
tertawa lepas bersama.
berbincang tentang apa saja.
sangat sederhana tapi begitu menghangatkan.
malam semakin larut dan hati semakin perih.
terimakasih kenangan yang datang tanpa henti.
pada malam ini.
hati menjadi perih karena malam yang semakin larut.
perih karena luka. Ya, luka yang berupa kenangan.
kenangan yang datang secara tidak berurut.
membuat hati tidak karuan.
kenangan itu membuat....
meneteskan beberapa air mata yang dilanjutkan tangisan.
dalam tangisan itu terselip jeritan-jeritan.
mengenai keegoisan, keinginan, dan kewajiban.
ada suatu candu dalam kenangan.
membuat hati semakin tidak karuan.
mungkin ini penyebab rasa perih itu.
rasanya seperti asap rokok.
berbau wangi dan menempel di tubuh.
kurang lebih itulah candu.
hati semakin perih kembali, ketika mata memejamkan mata.
terlintas beberapa kenangan yang ingin diulang kembali.
tertawa lepas bersama.
berbincang tentang apa saja.
sangat sederhana tapi begitu menghangatkan.
malam semakin larut dan hati semakin perih.
terimakasih kenangan yang datang tanpa henti.
pada malam ini.
Langganan:
Postingan (Atom)