“Muslim Bidin menegaskan, dari 4.700 siswa Batam peserta UN ada peserta yang tidak lulus. Mereka para Kepala Disdik Provinsi Kepri dan Disdik kabupaten/kota se-Kepri, menggelar rapat. Ada yang tidak lulus. Namun Muslim tak menyebutkan berapa persen yang tidak lulus.”
(Imbalo “Pengumuman Hasil UN tingkat SMA/SMK/MA tahun 2010 Di Beberapa Kota
“ tersedia : http://imbalo.wordpress.com/2010/04/25/pengumuman-hasil-un-tingkat-smasmkma-tahun-2010-di-beberapa-kota/ [ 29 april 2010])
1. Ariessa Geraldy Palero : seorang pelajar dari SMAN 39 mengatakan bahwa sistem pendidikan di indonesia cukup payah. Menurut dia bahwa pendidikan indonesia cuma untuk orang yang mempunyai kekayaan. Padahal menurut dia lagi, sudah ada PPKB (program pemerataan kesempatan belajar) tapi mengapa hanya orang yang mempunyai harta lebih saja yang bisa menikmati program tersebut. Bagaimana dengan orang yang tak mampu?
2. Titin Ariyani : seorang pelajar dari SMAN 39 mengatakan kualitas pendidikan indonesia masih sangat kurang. Karena Indonesia masih membudidayakan budaya mencontek. Padahal tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan, bukan meraih nilai tertinggi sambil mengasah bakat korupsi berupa mencontek. Padahal kalau mereka belajar dan mengandalkan kemampuan sendiri, dia sangat yakin bahwa mereka pun akan lulus dalam ujian apapun. Dia berkata demikian karena dia sering melihat berita – berita yang ada di media cetak maupun media elektronik
3. Muhammad Adi : seorang pelajar dari SMAN 39 “ Menurut saya masih kurang bagus, karena bisa kita lihat dari input dan hasil output sistem pendidikan, yang hanya memfokuskan sama “nilai”. Contohnya yang mungkin masih hangat adalah UN. Seharusnya, sistem pendidikan itu bisa mencakup mental dan skill dr siswanya. Jadi bisa tumbuh generasi – generasi emas muda indonesia.
4. Alesa Yosrizal : seorang pelajar dari SMAN 39, mengatakan “ Kalo diliat dari hasil UN baru - baru ini, benar – benar memperlihatkan hasil yg signifikan di mana tidak ada satu pun sekolah lulus 100%. Kalo menurut saya ini bukan cara yang bagus untuk menaikkan standar mutu pendidikan, karena tidak semua sekolah mendapatkan pendidikan yang sama. Terutama di daerah, apabila dibandingkan ke kota, terlihat perbedaan standar . dan juga masih kurangnya tenaga proffesional di daerah. Kalo ibarat kamu jadi siswa di daerah, terus kamu di kasih soal yg jelas - jelas belum kamu pelajarin, kira – kira gimana?
Standar mutu pendidikan harus dimeratakan, tidak hanya ibu kota yg harus maju, tetapi seluruh indonesia.
Dan saya juga ingin memberikan masukan untuk para guru atau para pendidik agar sebisa mungkin membuat suasana belajar yang menyenangkan, sehingga pelajar seperti kami bisa menerima pelajaran dengan baik agar pada saat belajar tidak monotone dan membosankan