Minggu, 04 Mei 2014

Saya (anak) Rindu Dengan Kamu

Wahai malam dengarkan keluh kesah ku hari ini. Aku ingin bercerita tentang orang yang ku sayangi. Iya, baru saja saya mengucapkan kata sayang itu. Baru juga tersadar, bahwa sebenarnya saya sangat menyayanginya. Wahai malam, mengapa saya, baru menyadari hal tersebut. Saya (anak) memang tidak pernah bisa mengatakan secara langsung bahwa saya menyayangi mereka (kedua orang tua). Mereka yang terkadang suka memarahi saya, terkadang menyebalkan bagi saya, terlalu ikut campur, dan membatasi kebebasan saya, dibalik semuayang telah mereka lakukan sebenarnya memang untuk kebaikan anaknya.

Malam, kamu tahu rasanya kehilangan. Saya pernah mengalami kehilangan beberapa kali. Meninggalnya kakek dan akung sudah membuat saya tidak semangat, dan sekarang saya merasakan kehilangan itu lagi. Dia adalah lelaki pertama yang mendidik saya agak keras, terkadang sering mengajak bertengkar di rumah, tetapi sering mengantar maupun menjemput saya jika saya membutuhkan. Dibalik sosoknya yang disiplin, keras, berwibawa, keras kepala, egois, dan seenaknya sendiri dia adalah lelaki yang bekerja keras dan menyayangi keluarga.

Sayang, saya baru menyadari hingga pagi menjelang. Saya (anak) memang tidak bisa mengungkapkan rasa sayang secara langsung. Bahkan saya (anak) terkadang begitu egois dengan keinginanya sendiri. Iya, saya ingat dia (lelaki yang menyayangi keluarga) memang sering bertengkar dengan saya, mungkin itu tanda sayangnya. Membuat rumah terlihat ramai. Kemudian dia tertawa, terus memeluk saya, mengelus rambut saya dan berkata "anak papa" sederhana,tetapi saat ini saya begitu merindukan kata-katai itu, perilakunya, bermanja-manja dengan beliau, bertengkar hal-hal sepele, bahkan saya rindu melarangnya untuk merokok di rumah.

iya, semua itu mungkin tidak akan pernah terulang lagi. saya hanya bisa mendoakannya saja. Dia (lelaki yang menyayangi keluarga) sudah tiada di dunia. 

" Pah, saya (anak) sayang padamu. Mungkin, rencana saya (anak) untuk menjadi seseorang yang dibanggakan oleh papa masih belum dapat saya wujudkan sebelum papa meninggal. Hanya kata maaf yang dapat saya katakan di blog ini. Saya (anak), mama, mas (anak pertama), dan semuanya keluarga besar menyayangi papa"



1 comment :):

  1. Inalilahiwainailaihirojiun...
    Turut berduka cita ya, Wi. Bapak pergi dengan sakit sebelumnya atau bagaimana, Wi?

    Tabah, Wi.
    Salam untuk keluarga. :(

    BalasHapus

 

Amateur Writer Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template