Tanpa basa-basi akhir-akhir ini saya berpikir mengapa hujan dan banjir melanda Yogyakarta. Dahulu saya berpikir jika saya berkuliah di Yogyakarta tidak akan pernah bertemu dengan banjir lagi, Kenyataan yang saya dapatkan terjadi sangat berbeda dan membuat saya agak kesal dan jengkel. Bagaimana saya tidak kesal, hujan yang tidak begitu deras saja, membuat beberapa jalan yang saya lalui untuk kuliah sudah ada genangan air semata kaki, jujur saja, itu membuat perjalanan saya ke kampus menjadi terhambat.
ketika hujan telah berhenti, ya jalan-jalan yang saya lewati masih agak sedikit banjir, genangan air dimana-mana, dan sampah, iya sampah terlihat di kanan, kiri, belakang, dan depan saya begitu miris melihatnya. Kemudian saya mengerti, penyebab banjir di Yogyakarta tepatnya di kosan saya sama seperti di Jakarta yaitu Sampah. Sampah memang satu dari beberapa masalah yang terdapat di Indonesia yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah saat ini. Saya tidak mengetahui berapa banyak jumlah penduduk Indonesia yang menyebabkan banyaknya sampah di Indonesia ini, termasuk Yogyakarta.
Satu solusi yang sangat mudah dilakukan adalah membuang sampah pada tempatnya. Bayangkan jika banyak orang yang menyadari bahwa pentingnya membuang sampah pada tempatnya tentu saja secara langsung ataupun tidak langsung akan berefek positif untuk masyarakat Indonesia ke depannya. Saat ini generasi muda, generasa saya yang saya lihat termasuk saya pribadi masih kurang peka terhadap sampah dan terkesan acuh dengan hal tersebut. Solusi yang saya usulkan memang sangat umum dan terkesan semua orang pasti bisa melakukannya. Namun kenyataannya masih banyak sampah yang bertebaran di Indonesia, salah satunya Yogyakarta ini yang menyebabkan banjir.
Dari diri sendiri, saya berusaha peka terhadap sampah-sampah yang ada disekitar saya. Saya mulai membuang sampah pada tempatnya. memilah serta pilih sampah organik dan tidak organik. Tentu saja dengan membuang sampah dan memisahkan sampah organik dan tidak organik menciptakan lingkungan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia. Lingkungan yang asri, bersih, tanpa adanya sampah dimana-mana, dan tidak cemas apabila hujan datang secara tiba-tiba yang sering di asumsikan akan menyebabkan banjir.
kembali ke topik utama yaitu Yogyakarta, tepatnya di daerah kosan saya, tepatnya di sekitar Slokan Mataram (semoga penyebutan namanya benar) di dekat Fakultas Kehutanan UGM terkadang lampu kosan padam secara tiba-tiba yang membuat aktivitas di kosan terhenti, misalnya mau makan, nonton tv, dan mengerjakan tugas di netbook yang membutuhkan listik. Saya berpikir sejenak dalam kegelapan yang mendadak datang ke kosan saya. Saya mendengar bahwa listrik di sekitar daerah saya, terkena konsleting karena pemakaian kuota listrik yang berlebihan. Ternyata memang benar, saya melihat beberapa kamar kosan teman saya, menggunakan kabel listrik yang bertumpuk sehingga energi yang digunakan melebihi kuota. Dapat dilihat gambar dibawah ini
aya berharap, dengan lomba yang telah diadakan oleh pertamina ini, dapat membangkitkan para blogger untuk ikut serta menciptakan Indonesia menjadi lingkungan yang bersih, sehat, asri, dan tanpa polusi yang disebabkan oleh pemborosan energi. Semua ini dapat tercipta jika dimulai dari diri sendiri, karena memulai dari diri sendiri seperti membuang sampah pada tempatnya, mencabut alat-alat listrik apabila sudah memakainya, dan menggunakan sepeda sebagai salah satu alat transportasi yang hemat energi untuk mengurangi polusi merupakan hal sebenarnya kecil dan mudah dilakukan, tetapi berdampak baik untuk generasi ke kedepannya dan untuk negara Indonesia tercinta.
satu lagi, artikel ini akhirnya selesai karena ditemani oleh teman saya yang "menikmati" dipanggil onyeng. Terimakasih telah menemani, tanpa onyeng, saya mungkin tidak dapat menyelesaikan artikel ini sendirian. Walaupun anda mengesalkan. Sekian dan wassalamualaikum.
0 comment :):
Posting Komentar